Sabtu, 27 Agustus 2011

Ditemukan, Fosil Dinosaurus Terbang



 
 

Sempat diduga burung purba, Anchiornis huxleyi itu ternyata masuk keluarga dinosaurus

VIVAnews - Tim paleontologi dari China melaporkan penemuan sebuah fosil dinosaurus, yang diyakini telah berusia 150 juta tahun. Yang menarik, dinosaurus ini tampaknya memiliki empat sayap sehingga menimbulkan perspektif baru bagi kalangan ilmuwan mengenai evolusi hewan berbulu.

Laman harian USA Today mengungkapkan bahwa temuan itu dipublikasikan oleh jurnal Nature. Tim dari China itu dipimpin oleh Xing Xu dari Akademi Ilmu Pengetahuan di Beijing.

Mereka menamakan fosil itu Anchiornis huxleyi. Dinosaurus berbulu itu "menunjukkan bahwa struktur-struktur ini pertama kali berevolusi di bagian bawah perut depan dan ekor."

Awalnya, tim itu menduga fosil Anchiornis yang mereka temukan adalah burung purba. Namun, setelah penelitian fosil lebih lanjut, mereka menemukan struktur tulang yang menunjukkan bahwa spesies itu merupakan tipe dinosaurus.

Fosil itu tampaknya muncul lebih dulu dari Archaeopteryx, yang merupakan burung pertama.
• VIVAnews

Kunjungi Juga Ya.......

Kamis, 18 Agustus 2011

Kelelawar Penghisap Darah Mulai Incar Manusia

Meski kelelawar jenis ini umumnya ditemukan di Meksiko, Brazil, Chile, dan Argentina, namun dari penelitian, kawasan penyebaran hewan ini terus meluas akibat perubahan iklim.
 
Seorang remaja asal Meksiko menjadi orang pertama di Amerika Serikat yang tewas akibat kelelawar penghisap darah. Yang mengkhawatirkan, Centers for Disease Control (CDC) menyebutkan bahwa kelelawar itu kemungkinan akan menyebar ke seluruh negeri.

Pekerja migran berusia 19 tahun itu terkena rabies akibat digigit kelelawar di bagian tumitnya, 15 Juli 2010 lalu. Ia digigit di Michoacan, 10 hari sebelum berangkat ke Amerika Serikat untuk bekerja di pabrik gula, di Louisiana.

“Kasus ini merupakan kasus pertama di mana manusia tewas akibat gigitan dan  terkena virus rabies yang ditularkan oleh kelelawar penghisap darah di Amerika Serikat,” sebut laporan CDC, seperti dikutip dari Fox News, 15 Agustus 2011.

Dilaporkan, remaja itu jatuh sakit dua minggu setelah digigit karena tidak diberi vaksinasi rabies. Ia sendiri pergi berobat dengan keluhan sakit di bahu, kelelahan, gangguan di mata kiri, dan mati rasa di lengan kiri. Selain itu, ia juga mengalami masalah pernafasan dan panas tinggi.

Pada 20 Agustus, ia secara resmi didiagnosa menderita rabies. Dari penelitian terhadap jaringan otak setelah kematiannya, dikonfirmasikan bahwa penyebabnya adalah varian virus rabies yang disebarkan oleh kelelawar penghisap darah.

Meski kelelawar jenis ini umumnya ditemukan di Meksiko, Brazil, Chile, dan Argentina, namun dari penelitian, kawasan penyebaran hewan ini terus meluas akibat perubahan iklim.

“Meluasnya penyebaran kelelawar penghisap darah ke kawasan Amerika Serikat kemungkinan akan memicu meningkatnya serangan hewan ini terhadap manusia dan hewan, termasuk hewan peliharaan, ternak, dan hewan liar,” sebut CDC.

Selain itu, CDC menyebutkan, kelelawar ini juga akan mengubah dinamika dan ekologi virus rabies di kawasan selatan Amerika Serikat
• VIVAnews

Rabu, 03 Agustus 2011

Android Kuasai Hampir Separuh Pasar Ponsel

Logo Android  
 
Sistem operasi untuk ponsel yang dikembangkan Google, Android, semakin memperlihatkan determinasi di pasar ponsel. Android hampir menguasai separuh pasar ponsel dunia.

Pada kuartal kedua tahun ini, Android tercatat menguasai 48 persen pasar ponsel, menurut riset yang dilakukan Canalys.

Android semakin memperlihatkan kemajuan langkahnya sejak beberapa tahun terakhir, setelah melewati sistem operasi Symbian di kuartal akhir tahun 2010. Saat itu, Android baru menguasai 32,9 persen pasar ponsel dunia.

Namun, Android terus berkembang pesat di seluruh dunia, dengan mencapai 107,7 juta unit yang terdistribusi pasaran pada kuartal kedua 2011. Angka perkembangan ini tercatat sebesar 73 persen pertumbuhan dari tahun ke tahun (year-on-year).

Untuk angka distribusi ke pasaran, Android menjadi sistem operasi paling banyak digunakan. Smartphone berbasis Android tercatat naik 379 persen dari tahun ke tahun (year-on-year), yaitu sebanyak 51,9 juta unit.

Adapun sejumlah ponsel berbasis Android yang penjualannya ikut terdongkrak antara lain Samsung, HTC, LG, Motorola, Sony Ericsson, ZTE, dan Huawei.

Samsung bahkan melewati Nokia di pasar penjualan ponsel. Walau begitu, Nokia masih 'memegang' pasar di negara yang pertumbuhan ekonomi berkembang pesat, seperti Brasil, Rusia, India, dan Cina.

Sedangkan keadaan berbeda dialami sistem operasi iOs milik Apple. Walau iPhone menguasai pasar penjualan ponsel, namun sistem operasi iOS berada di peringkat kedua. Sistem operasi iOS tercatat menguasai 19 persen pasar. Sedangkan, posisi ketiga ditempati sistem operasi yang 'bersahabat erat' dengan Nokia, yaitu Symbian.

• VIVAnews