Selasa, 24 Mei 2011

Iron Man: Robot Senjata Masa Depan


Sebuah film superhero berdasarkan cerita fiksi dari Marvel Comics baru-baru ini ditayangkan di bioskop. Trial film-nya pernah diiklankan di beberapa stasiun televisi swasta Indonesia. Jadi teringat film Transformers lengkap dengan tampilan berbagai animasi yang memukau dan bikin seperti dalam kenyataan.
Sabtu sore lalu (3/5), saya ditemani Triana menonton film Iron Man di bioskop 21 Palembang Indah Mall (PIM). Sebelumnya saya agak lupa dengan cerita Iron Man ini. Padahal, sepertinya dulu ketika kecil cukup akrab di dengar bagi pembaca komik karya Marvel dari Amerika Serikat.
Cerita Iron Man film ini dirangkum dari seingat saya saat nonton dan menambahinya dari sumber Wikipedia agar lebih lengkap. Dalam suatu perjalanan bisnis ke Afghanistan untuk mempertunjukkan senjata baru, Industri Jericho proyektil pengeboman seikat, rombongan Tony Stark diserang dan ia diculik kawanan teroris “Ten Rings”. Mereka menginginkan Tony bekerja untuk mereka membangun proyektil Jericho.
Sebagai gantinya, Tony dan tawanan pengikutnya, Dr.Yinsen, diam-diam membangun sebuah “power armor” sederhana di dalam gua yang diawasi kamera pengintai teroris. Armor itu didesain sebagai miniatur reaktor busur lingkaran, yang lebih kecil dan dibangun oleh Tony Stark. Energi Persediaan Reaktor Busur pada sebuah lingkaran di dada Tony itu, ditempelkan elektromagnet untuk mencegah pecahan peluru meriam. Jika tidak ada itu, Tony akan terbunuh.
Namun, Dr.Yinsen terbunuh teroris ketika membuka jalan keluar yang memberi waktu cukup banyak bagi Tony untuk menginstalasi “baju perang” yang dilengkapi senjata dan siap digunakannya. Terlihat kekalahan beberapa teroris. Tony dengan “baju perangnya” menghancurkan persediaan senjata mereka, dan berhasil melarikan diri..
Tony terbang melesat ke langit dengan jet “baju perang” yang dikenakannya. Lalu, ia mendarat darurat di sebuah padang pasir. Meskipun demikian pakaiannya binasa ketika terjatuh. Tak lama kemudian ia dijemput tentara Amerika Serikat (AS) dan kembali ke negaranya (AS).
Di AS, diumumkan bahwa perusahaannya tidak akan lagi membuat persenjataan. Mitra bisnisnya, Obadiah Stane, menceritakan kepadanya bahwa geraknya dihalangi oleh anggota pemegang saham tidak lama sesudah itu.
Selama cuti panjang menghindari publik, Tony memikirkan sepenuhnya perancangan “baju perang” disesuaikan dan lebih dilangsingankan lagi. Lalu, ia meningkatkan kemampuan terbangnya. Ia juga membangun suatu mini-arc reaktor yang lebih dapat dipercaya dan kuat untuk menggerakkan seragam perangnya.
Selama penampilan publik pertamanya karena sejak pengumumannya, ia ditunjukkan gambaran tentang produksi senjata di tangan teroris. Termasuk proyektil ”Jericho” yang ia tolak untuk membangun itu untuk mereka. Ia juga menemukan bahwa Stane tengah menyediakan senjata bagi tentara AS dan teroris.
Tony berniat membatu korban peperangan dan ia terbang ke Afghanistan dengan mengenakan ”seragam perangnya”. Sampai di desa Yinsen ketika terbunuh, kemudian Tony membinasakan persediaan senjata para teroris itu. Secara kebetulan ia menarik perhatian Angkatan Udara Amerika Serikat dan hubungan militer perusahaan rombongan dan teman nya, Yakobus Letnan Kolonel Rhodes, yang menangani USAF pengembangan senjata.
Kemahiran Iron Man ditunjukkan Tony ketika diserang tiga pesawat tempur F-22 Raptor di udara. Ia ditembak rudal, namun dapat digagalkan. Serangan demi serangan bertubi-tubi terus ’menghantui’ Tony dengan baju Iron Man yang dikenakannya. Meskipun demikian, ia berhasil menyelamatkan pilot akibat bertabrakan dengan salah satu pesawat F-22 Raptor yang mengejarnya.
Film yang menghabiskan $135 juta dollar US ini memang sungguh tak terbayangkan. Betapa tidak, seorang Tony yang dilengkapi baju baja ringan dan dapat terbang dilengkapi empat jet yang keluar dari dua telapak tangan dan dua telapak kaki serta melesat di atas kecepatan suara. Bahkan setara dengan pesawat supersonik ini, bisa dengan bebas terbang kemana pun. Bak misil peluru kendali yang lebih ampuh membinasakan. Apakah ini dapat dikatakan sebuah cita-cita persenjataan canggih masa depan Amerika Serikat? Jika benar-benar dapat diwujudkan, alangkah mengerikan mesin perang ini dapat menggempur wilayah-wilayah yang dikehendaki dengan tujuan misi tertentu dengan cepat.

2 komentar:

CINTA SEJATI mengatakan...

widihhhhh keren

Gilang Haji Muharam mengatakan...

yoyoi jun........secara jun.... robot masa depan.....

Posting Komentar